Kamis, 13 Juli 2017

SISTEM PELIPUT

Kulit adalah lapisan terluar pada tubuh manusia. Kulit sangat sensistif terhadap lingkungan sekitar, seperti panas matahari, debu, dan asap knalpot. Kulit yang sebenarnya yaitu lapisan penutup yang umumnya terdiri dua lapisan utama, letaknya sebelah luar dari jaringan ikat kendur yang meliputi otot dan struktur permukaan lain. Sedangkan derivate integumen yaitu struktur tertentu yang secara embryogenetik berasal dari salah satu atau kedua lapisan kulit sebenarnya. Struktur ini dapat berupa struktur yang lunak, seperti kelenjar eksresi, tetapi dapat juga berupa struktur keras dari kulit ini, dinamakan eksoskelet.  Kulit merupakan salah satu organik terbesar dari tubuh dimana kulit membentuk 15% dari berat badan keseluruhan. Kulit mempunyai daya regenerasi yang besar, misalnya jika kulit terbuka, maka sel-sel dalam dermis melawan infeksi lokal kapiler dan jaringan ikat akan melakukan regenerasi epitel yang tumbuh dari tepi luka menutupi jaringan ikat yang bergenerasi sehingga terbentuk jaringan parut yang pada mulanya berwarna kemerahan karena meningkatnya jumlah kapiler dan akhirnya berubah menjadi serabut kolagen keputihan yang terlihat melalui epitel. 


Fungsi kulit
Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh bersambung dengan selaput lendir yang melapisi rongga yang berfungsi sebagai berikut:

1.               Sebagai pelindung

     Kulit adalah relatif tak tertembus air, dalam arti bahwa ia menghindarkan hilangnya cairan dari jaringan dan menghindarkan masuknya air, sehingga tidak ada penarikan dan kehilangan air. Kulit melindungi struktur internal dari tubuh terhadap trauma dan terhadap invasi oleh    mikroorganisme yang membahayakan. Selain itu pula sebagai alat pelindung  diberikan oleh lapisan zat tanduk, tambahan pula perlindungan diberikan oleh keasaman dari keringat dan terdapatnya asam lemak pada sebum, yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Kulit mengandung pigmen melamin yang melindungi terhadap sinar matahari/ ultraviolet.

2.      Sebagai peraba atau alat komunikasi
Merasakan sentuhan, rasa nyeri, perubahan suhu, dan tekanan kulit dari jaringan subkutan, dan ditransmisikan melalui saraf sensoris ke medula spinalis atau otak, juga rasa sentuhan yang disebabkan oleh rangsangan pada ujung saraf didalam kulit berbeda-beda menurut ujung saraf yang dirangsang.
         Rasa sentuhan disebabkan rangsangan pada ujung saraf, di kulit berbeda menurut ujung saraf yang dirangsang (panas, dingin, dan lain-lan).
     Rasa sakit disebabkan karena tekanan yang dalam dan rasa yang berat dari suatu benda, misanya mengenai suatu otot dan tulang atau sendi.
     Kulit mempunyai banyak ujung saraf peraba yang menerima rangsangan dari luar diteruskan kepusat saraf otak.
     Kulit merupakan media ekspresi wajahdan reflek vaskuler yang penting dalam komunikasi.

3.      Sebagai alat pengatur panas
Suhu tubuh seseorang adalah tetap, meskipun terjadi perubahan suhu lingkungan. Suhu normal (sebelah dalam) tubuh, yaitu suhu visera dan otak ialah 36C sampai 37,5C, suhu kulit sedikit lebi rendah. Pengaturan ini dapat berlangsung melalui mekanisme adanya pernafasan vase motorik yang mengendalikan arteriol kutan dengan dua cara yaitu:
          Vasodilitasi, kulit melebar, kulit menjadi panas, kelebihan panas dipancarkan ke kelenjar keringat sehingga terjadi penguapan cairan pada permukaan tubuh.
          Vasokonstruksi, pembuluh darah mengkerut, kulit pucat dan dingin, hilangnya dibatasi dan panas tubuh tidak dikeluarkan.
Panas dapat dilepaskan oleh kulit dengan berbagai cara yaitu:
·        Dengan penguapan, jumlah keringat yang dibuat tergantung dari banyaknya darah   yang mengalir melalui pembuluh dalam kulit.
·        Dengan pemancaran, dengan melepas panas pada udara sekitarnya.
·        Dengan konduksi, yaitu panas dilaihkan ke benda yang disentuh seperti pakaian.
·        Dengan konveksi (pengaliran), yaitu mengalirnya udara panas, menyebabkan pengurangan panas pada tubuh sehingga  tubuh menjadi lebih dingin.

4.      Sebagai tempat penyimpanan
Kulit beraksi sebagai alat penampung air dan lemak, yang dapat melepaskannya bilamana diperlukan. Kulit dan jaringan di bawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air, jaringan adiposa di bawah kulit merupakan tempat penyimpanan lemak yang utama pada tubuh.

5.      Sebagai alat absorpsi
Kulit dapat mengabsorpsi:
·        Sinar ultraviolet yang beraksi atas prekusor vitamin D yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tulang
·        Obat-obatan tertentu yang digunakan sebagai salep.

6.      Sebagai ekskresi
Zat berlemak, air dan ion-ion tertentu seperti diekskresi melalui kulit Lapisan kulit
Lapisan kulit dari lapisan luar kedalam terdiri dari epidermis, dermis, sub dermis dengan dengan sumsum sebagai berikut :
1.      Lapisan Epidermis/Kutikula
Merupakan lapisan terluar, sebagian besar terdiri dari epitel skuamosa yang bertingkat yang mengalami keratinisasi yang tidak memiliki pembuluh darah. Sel-sel yang menyususn epidermis secara terus menerus terbentuk dari lapisan germinial dalam epitelium kolumnar. Pigmentasi dari kulit sebagian besar Karena melanin (suatu pigmen yang berwarna hitam, pada lapisan terdalam epidermis), pigmentasi ini sebagian besar dikontrol oleh hormon adrenalin dan pituatari.
Lapisan Epidermis terdiri dari :
a.      Startum Korneum (lapisan tanduk), yang terdiri dari sel gepeng yang mati tidak berinti, mengandung keratin (sel tanduk).
b.      Stratum Lusidum, merupakan sel gepeng tanpa inti, yang jelas terlihat pada telapak tangan dan kaki dengan ketebalan empat sampai tujuh lapis sel.
c.       Stratum Granulosum, yang merupakan sel gepeng berkulit kasar dan berinti, sel-sel tersebut terdapat hanya 2-3 lapisan yang sejajar dengan permukaan kulit.
d.      Startum spinosum (stratum akantosum), yaitu lapisan yang paling tebal dan terdiri dari banyak glikogen. Sel-selnya disebut spinosum karena sel-selnya terdiri dari sel yang bentukna polygonal atau banyak sudut dan mempunyai banyak tanduk (spina) dan disebut akantosum sebab sel-selnya berduri.
e.      Startum Basale(germinatifum), bentuknya silindris dengan inti yang lonjong, didalamnya terdapat butir-butir yang halus disebut butir melanin warna. Disini terjadi pembelahan yang cepat dan sel baru di dorong masuk kelapisan berikutnya.

2.      Lapisan Dermis
Dermis merupakan lapisa kedua dari kulit, batas dengan epidermis dilapisi oleh membran basilis dan di sebelah bawah berbatasan dengan subkutis. Di dalam lapisan ini mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe dan saraf juga lapisannya elastik, fibrosanya padat dan terdapat folikel rambut.
Dermis terdiri dari 2 lapisan:
Bagian atas, pars papilare (stratum papilarI)
Menonjol ke epidermis, terdiri dari serabut saraf, dan epidermis yang di atasnya. Bagian bawah, pars retikulare (stratum retikularis). Menonjol ke arah subkutan, serabut panjang yaitu serabut kolagen, elastis, dan serabut retikulus. Serabut kolagen tugasnya memberikan kekuatan pada kulit dan serabut elastis tugasnya memberikan kelenturan pada kulit dan member kekuatan pada alat disekitar kelenjar dan folikel rambut.

3.      Subkatis atau hypodermis
Subkatis terdiri dari kumpulan-kumpulan sel lemak dan diantaranya terdapat serabut-serabut jaringan ikat dermis. Lapisan lemak ini disebut penikulus adiposus yang tebalnya tidak sama. Kegunaan dari penikulus adiposus adalah sebagai shokbreker atau pegas bila terjadi tekanan trauma mekanis yang menimpa pada kulit dan sebagai tempat penimbunan kalori dan tambahan unruk kecantikan tubuh.
Persarafan kulit
Kulit dipersarafi oleh saraf sensori dan simpatis. Serat saraf sensorif berakhir pada kulit  dalam  berbagai bentuk antara lain:
·        Ujung saraf bebas.
·        Fleksus saraf disekitar folikel rambut.
·        Korpuskel meissnerian, suatu struktur kecil yang tertutupditemukan disekitar ujung saraf pada  papilla.
·        Korpuskel paccinium, suatu struktur besar tertutup ditemukan disebelah dalam dermis.
Serat saraf simpatis mensarafi arteriole, kelenjar keringat, dan pili arektor otot. Kulit juga seperti organ lain terdapat cabang-cabang saraf spinal dan permukaan yang terdiri dari saraf-saraf  motorik berguna untuk menggerakan sel-sel otot yang terdapat pada kulit, Sedangkan saraf sensorik berguna untuk menerima rangsangan yang terdapat dari luar kulit. Pada kulit ujung-ujung saraf ini membentuk bermacam-macam kegiatan untuk menerima rangsangan. Ujung-ujung saraf yang bebas menerima rangsangan sakit atau nyeri banyak terdapat di epidermis, disini juga ujung-ujung sarafnya mempunyai bentuk yang khas yang sudah merupakan suatu organ.  Sensasi kulit meliputi panas, dingin, sentuh dan nyeri. Reseptor-reseptor untuk panas, dingin, dan sentuh hanya sedikit dalam organ dalaman (viselar). Reseptor nyeri agak terdistribusi menyeluruh dan sensasi ini diperoleh pada kebanyakan organ.
Pada permukaan kulit, distribusi reseptor berbeda dan tidak merata.reseptor dingin lebih banyak dibandingkan dengan reseptor panas dan reseptor nyeri lebih banyak dibandingkan dengan reseptor sentuh/tekan.Reseptor untuk sensasi tekanan terletak langsung di bawah kulit. Sensasi serupa terjadi jika kandung kemih atau ruktum diisi urin atau feces (sensasi kepenuhan). Ujung jari dan ujung lidah lebih peka terhadap tekanan. Hilangnya sensasi disebabkan oleh kenyataan bahwa reseptor beradaptasi terhadap stimuli. Dengan demikian tidak membentuk impuls saraf sampai terjadi perubahan stimulus. Nyeri acuan adalah fenomena asing penerimaan nyeri dalam satu cara tubuh jika area lain menerima stimulus.


0 komentar:

Posting Komentar