Jumat, 14 Juli 2017

Morinda Citrifolia Linn (Mengkudu)

Buah mengkudu atau dengan nama Latin nya yaitu MORINDA CITRIFOLIA LINN merupakan tanaman yang memiliki banyak khasiat. Dalam artikel ini saya akan memberikan informasi lengkap, mulai dari deskripsi nya sampai dengan efek biologis yang terkandung di dalamnya. Semoga bermanfaat ya..



MORINDA CITRIFOLIA LINN (Pace/Mengkudu)
Keluarga : Rubiaceae

Nama Lokal : Pace, kudu, cengkudu, kemudu (Jawa), cangkudu (sunda); eodu, mengkudu, bengkudu, (sumatra); manakudu, bakulu, wangkudud (Busa Tenggara); mangkudu wangkudu, dan labanan (Kalimantan)
Latin : Morinda Citrifolia
Asing : Indian Mulberry, noni, morinda, hog apple, canary wood (Inggris), morinde (Perancis), Mengkudu (Malaysia), bankoro (Filipina), tumbong-aso (Tagalog), nhoer srok (Kamboja), nhoo baanz (Laos), yo baan, mataa-suea, yae-yai (Thailand), ngao (Vietnam), noni, hog apple, canary wood.

1.    Deskripsi
Perawakan : semak atau pohon, tinggi 3-8 m. Batang : batang pokok jelas, bengkok, kulit batang kekuningan. Daun : daun penumpu; tiper berhadapan, bulat telur, bertepi rata, hijau kekuningan, gundul, panjang mencapai 1,5 cm, di bawah kafrangan bunga selalu tinggi dan menjadi satu, duduk daun bersilang berhadapan, bertangkai, helaian; bulat telur bentuk elips, ujung runcing atau meruncing, sisi atas hijau tua mengkilat, gundul, 10-40 kali 5-17 cm. Bunga : majemuk sususan kepala (bongkol) di ketiak daun, bertangkai, rapat, berbungan banyak. Perhiasan bunga ; berbilangan 5-6, berbau harum. Mahkota : bentuk tabung – terompet, putih dalam lehernya berambut wol, tabung 1 cm panjangnyam taju sempit. Benang sari : 5, berlekatan pada tabung mahkota hingga tinggi, tangkai sari berambut. Putik : bakal buah, ujung dengan kelopak tetap tinggal, berwarna hijau kekuningan. Buah : Buah bongkol (kepala) bersifat apokarp, berbenjol-benjol tidak teratur, jika masak berdaging dan berair, kuning kotor atau putih kuning, panjang 5-10 cm, intinya keras seperti tulang, coklat merah, bentuk kerucut, tangkai buah 3-5 cm

Waktu berbunga : Januari – Desember

2.    Daerah distribusi, Habitat dan Budidaya
Tanaman tumbuh pada tanah yang berkapur tanpa tergantung keadaan tanah, dan dapat tumbuh pada ketinggian sampai dengan 1000 m dpl. Banyak dtanam di kebun kopi sebagai pohon pelindung atau kebun lada sebagai pohon tempat merambat.
Diajawa tumbuh pada daerah dengan elevasi 1-300 m dpl, penanaman dapat pada daerah elevasi lebih dari 1500 m dpl, pada umumnya dekat pantai, batuan “lime stone”, secara lokal melimpah.
Perbanyakan sebagian besar dengan biji. Biji sebaiknya disemai terlebih dahulu. Jarak tanam sebaiknya 4-5- kaki. Tanaman akan tumbuh dengan cepat dan baru mulai menghasilkan buah setelah pohon berumur 3-5 tahun. Buah sebaiknya dipanen ketika matang atau belum masak.

3.    Kegunaan di masyarakat
Buah dimanfaatkan untuk obat cacing, sariawan, pelembut kulit, peluruh dahak atau obat batuk, peluruh haid, pencahar, pencegah mual, kesulitan kencing, penurunan tekanan darah, mengobati malaria, cacar, radang empedu, radang ginjal, radang amandel
Daun dimanfaatkan obat cacing, pelembut kulit, pengelat, penghenti pendarahan, penurunan panas,kejang perut, radang amandel, difteri, masuk angin, beri-beri, kencing manis, radang usus besar.
Putik untuk radang usus, radang lambung
Akar Morinda Citrifolia di Eropa digunakan  sebagai peluruh kencing, pencahar, dan hipertensi. Dekokta kulit kayu sebagai astringen pada gangguan perut, sedangkan infusa kulit kayu, akar dan buah untuk mencuci luka, penyegar badan.

4.    Efek Biologi dan Farmakologi Terhadap Penyakit Sistem Kardiovaskular
Perasan daging buah pace memberikan perubahan yang sangat berarti pada jantung yaitu menurunkan kekuatan kontraksi otot jantung, menurunkan kecepatan denyut jantung dan menaikkan jumlah aliran darah kororner jantung tiap menitnya. Pada pembuluh darah aorta terpisah, secara kualitatif perasan daging buah pace menunjukan tendensi penambahan kepekaan terhadap efek noradrenalin pada jantung.
Ekstrak daging buah pace mempunyai pengaruh hipotensif, yaitu menurunkan tahanan aliran darah (valodilatasi) pembuluh darah tungkai bawah, tetapi juga mempunyai pengaruh hipertensif. Hal ini terjadi karena di dalam ekstrak tersebut terdapat paling sedikit dua macam komponen yang sifatnya berlawanan. Ekstrak alkohol daging buah pace memberikan efek menurunkan tahanan perifer dengan vasolidatasi, menurunkan frekuensi dan kekuatan denyut jantung terpisah.

Biji : ekstrak pace yang larut dalam alkohol dapat menurunkan tahanan perifer, menurunkan kekuatan  dan frekuensi denyut jantung terpisah yang ditimbulkan oleh noradrenalin dan digitalis. Elstrak biji pace yang larut dalam alkohol dengan konsentrasi 20% dapat menurunkan tekanan darah femoralis. Dibanding dengan aprenolol dan dihidrpegotamin, efeknya dalam menurunkan tekananlebih lemah. Ekstrak alkohol biji pace lebih menyerupai kinidin dalam menurunkan frekuensi denyut jantung dan menghambat kenaikan frekuensi denyut jantung . Ekstrak metanol biji pace memiliki aktivitas sebagai antioksidan.

0 komentar:

Posting Komentar